Sabtu, 06 Juni 2015

Keunikan Papua Nugini


Papua Nugini, sebuah negara unik yang terletak di Samudera Pasifik dan tetap terjaga keasriannya karena tingkat perkembangan perkotaannya yang rendah. Oleh karena itu, Papua Nugini menjadi negara paling kaya akan spesies hewan dan tumbuhan di dunia. Beberapa di antaranya bahkan masih belum diketahui namanya oleh para peneliti.
Negara ini sebagian besar wilayahnya masih belum terjamah, bahkan semenjak kemerdekaannya dari Australia pada 1975 sekalipun. Jika Anda bisa sampai ke Papua Nugini untuk menikmati liburan, dijamin rasa lelah Anda dalam perjalanan akan langsung terbayar oleh keindahan alam di Papua Nugini. Terutama untuk wisata alam dan petualangan karena keindahan alam bawah laut dan pegunungan di negara ini masih banyak yang belum terjamah. Sehingga banyak sekali keunikan yang bisa ditemui dan belum juga terungkap hingga kini. Berikut uniknya.com merangkum 5 keunikan dari Papua Nugini.
  
1. Suku Karowai, Paling Unik dan Aneh di Dunia
Suku asli negara Papua Nugini adalah suku Karowai. Dengan populasi 3000 orang, suku karowai menjadi salah satu suku paling aneh di dunia. Hingga kini, peradaban suku Karowai masih kauh dari peradaban modern. Kebiasaan aneh masih dilakukan, bahkan konon beberapa di antaranya kelompok mereka masih kanibal.
Diyakini manusia yang menetap di Papua Nugini dimulai sejak 50 ribu tahun lalu. Penduduk kuno diperkirakan berasal dari Asia Tenggara, sedangkan yang berasal dari Afrika menempati kepulauan tersebut setelah kehadiran orang-orang yang datang dari daratan Asia. Dengan catatan tersebut, pulau Papua menjadi benua pertama setelah Afrika dan Eurasia yang dihuni oleh manusia modern.
Beberapa keanehan dari suku ini adalah hidup dengan cara mereka sendiri, seperti membangun rumah di pohon-pohon yang sangat tinggi supaya tidak terganggu oleh binatang buas. Bertani dan bercocok tanam ala mereka sebagai mata pencaharian. Namun, jika stok makanan habis dan sumber sulit ditemukan, naluri siapa yang terkuat di antara kelompok menjadi andalan untuk berkuasa, hingga tidak jarang berakhir dengan sikap kanibal.
Dengan kondisi tingak keterbelakangan masih tinggi seperti itu, maka ditemani pemandu wisata menjadi lagkah paling tepat saat berkunjung untuk berwisata di Papua Nugini.

2. Kaya Akan Bahasa
Keunikan lainnya yakni kepemilikan bahasa dari orang-orang Papua Nugini. Dari hasil penelitian, negara ini menjadi pemilik bahasa paling banyak dari negara lainnya yang diperkirakan mencapai 800 bahasa pribumi. Dengan jumlah tersebut telah mewakili 12% dari total bahasa di dunia.

Bahasa pribumi digolongkan menjadi dua kelompok besar, yakni bahasa Austronesi dan Non Austronesia. Sementara untuk bahasa resmi di Papua Nugini, yakni bahasa Inggris, sebagai pengantar dalam pemerintahan dan sistem pendidikan. Namun, tidak banyak digunakan penduduk asli dalam bersosialisasi, sedankan bahasa utama yang digunakan penduduk asli, yakni bahasa Tok Pisin. Penggunaan bahasa ini sempat menjadi kontroversi di kalangan pemerintahan.
Satu-satunya region yang menjadian bahasa Tok Pisin menjadi tidak umum adalah bagian selatan Papua, atau lebih mendekati perbatasan dengan Indonesia. Di kawasan ini orang lebih sering menggunakan bahasa resmi ketiga, yakni Hiri Motu, kecuali Port Moresby. Walaupun berada di region Papua, tetapi bahasa yang digunakan di kota terbesar di Papua Nugini tersebut memakai bahasa Tok Pisin. Dengan rata-rata hanya 7.000 bahasa per penutur, Papua Nugini menjadi pemilik kepadatan bahasa yang lebih besar dari pada bahasa bangsa lain di bumi, kecuali Vanuatu.

3. Spesies Unik  
Sebagai negara yang masih sangat jarang terjamah, Papua Nugini menjadi sangat kaya akan spesies hewan dan tumbuhan. Bahkan diperkirakan masih ada spesies yang ada di Papua Nugini, tetapi belum bisa dipastikan spesies apa hewan dan tumbuhan tersebut. Bahkan hanya dalam kurun waktu 10 tahun, para ilmuwan berhasil menemukan sedikitnya 9 spesies baru.
Dari seribu lebih spesies baru yang ditemukan di dunia oleh para peneliti sejak 1998 hingga 2008, yang ditemukan di Papua Nugini telah membuat para peneliti sangat terpesona seperti striking damselfish. Ikan berwarna biru ini ditemukan di perairan Papua Nugini, termasuk perairan di pulau Papua yang termasuk wilayah Indonesia. Uniknya, ikan jenis ini belum ditemukan lagi di perairan lain.
Spesies baru yang juga baru ditemukan para peneliti di Papua Nugini, yakni Giant Bent-Toed Gecko. Reptilia ini ditemui pada tahun 2001. Penemuan reptile lainnya yang dianggap paling spektakuler, yakni kadal biru kehijauan di pulau Batanta, di semenanjung Papua. Kadal dengan panjang mencapai 3,3 meter ini dianggap penemuan paling berharga oleh World Wild Foundation. Dan ternyata hanya terdapat di pulau Papua. Kuskus bermata biru juga menjadi spesies yang menambah kekayaan alam di pulau Papua. Dan penemuan yang tidak pernah terduga oleh para ilmuwan, yakni snub-fin dolphin pada tahun 2005 yang kini menjadi spesies baru lumba-lumba.
Selain spesies hewan, di Papua Nugini juga masih bisa ditemukan spesies baru tumbuhan, meskipun hutan hujan tropis di kawasan tersebut semakin menyusut akibat penebangan liar. Bahkan kini kehilangan hutan hujan di Papua Nugini telah mencapai 24%.

4. Anjing Terlangka
Selain beberapa spesies yang baru saja ditemukan, Papua Nugini juga memiliki hewan endemic lainnya yang tidak dimiliki negara manapun, yakni New Guinea singing dog. Hewan dengan nama latin canis lupus hallstromi ini memiliki keunikan khusus yang tidak dimiliki anjing jenis lainnya. Keunikan tersebut sesuai dengan namanya yang jika diartikan anjing bernyanyi dari Papua Nugini. Ya. Suara lengkingan dari anjing inilah yang dianggap sebagai keunikan khusus, karena lengkingannya hampir seperti serigala.
Banyak para peneliti menyimpulkan bahwa nyanyian yang dikeluarkan anjing ini merupakan sifat bawaan, karena anjing ini termasuk jenis primitive. Para peneliti juga menjelaskan bahwa anjing ini merupakan kerabat terdekat dari serigala dan anjing liar Australia yang biasa disebut dingo.
Habitat dari anjing ini juga hampir serupa dengan serigala, yakni hutan-hutan dengan pegunungan di atas ketinggian 1800 meter di bawah permukaan laut dan hidup di dataran hutan yang terjal. Karena habitatnya tersebut, anjing ini menjadi sangat lincah, lentur, bahkan mampu memanjat pohon, seperti halnya kucing.
Namun, sangat disayangkan, anjing ras langka ini hampir punah. Diperkirakan saat ini hanya tinggal 100 ekor saja yang tersisa di konservasi.

5. Wisata Alam
Jika Anda ingin menikmati keindahan laut dengan nuansa berbeda, Anda bisa mengunjungi Kavieng, Loloata, atau Madang. Di tempat ini dengan melakukan divingsnorkeling, atau menyelam. Bukan hanya biota laut yang indah yang bisa disaksikan, tetapi juga puing-puing kapal karam sisa perang dunia II bisa Anda lihat. Sementara jika Anda ingin melihat gugusan karang yang spektakuler, pergilah ke Eastern Fields, yang terletak 200 km dari Port Moresby ke arah pantai Australia.
Papua Nugini juga sangat pas untuk Anda yang menyukai pendakian. Jalur Kokoda dengan melewati puncak Owen Stanley Range memberikan pengalaman indah saat Anda berpetualang, karena dibumbungi sejarah. Jalur tersebut merupakan medan perang pada perang dunia kedua dan tempat bertemunya Jepang dan Australia.
Jika Anda mencari ketinggian, pergilah ke puncak Wilhelm yang merupakan titik tertinggi di pulau Papua Nugini. Sudah pasti di tempat inilah, pemandangan indah terhampar jelas untuk dinikmati. Hanya saja cuaca di tempat tersebut sangat ekstrem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Index Labels