Papua
Nugini, sebuah negara unik yang terletak di Samudera Pasifik dan tetap
terjaga keasriannya karena tingkat perkembangan perkotaannya yang
rendah. Oleh karena itu, Papua Nugini menjadi negara paling kaya akan
spesies hewan dan tumbuhan di dunia. Beberapa di antaranya bahkan masih
belum diketahui namanya oleh para peneliti.
Negara
ini sebagian besar wilayahnya masih belum terjamah, bahkan semenjak
kemerdekaannya dari Australia pada 1975 sekalipun. Jika Anda bisa sampai
ke Papua Nugini untuk menikmati liburan, dijamin rasa lelah Anda dalam
perjalanan akan langsung terbayar oleh keindahan alam di Papua Nugini.
Terutama untuk wisata alam dan petualangan karena keindahan alam bawah
laut dan pegunungan di negara ini masih banyak yang belum terjamah.
Sehingga banyak sekali keunikan yang bisa ditemui dan belum juga
terungkap hingga kini. Berikut uniknya.com merangkum 5 keunikan dari
Papua Nugini.
1. Suku Karowai, Paling Unik dan Aneh di Dunia
Suku
asli negara Papua Nugini adalah suku Karowai. Dengan populasi 3000
orang, suku karowai menjadi salah satu suku paling aneh di dunia. Hingga
kini, peradaban suku Karowai masih kauh dari peradaban modern.
Kebiasaan aneh masih dilakukan, bahkan konon beberapa di antaranya
kelompok mereka masih kanibal.
Diyakini
manusia yang menetap di Papua Nugini dimulai sejak 50 ribu tahun lalu.
Penduduk kuno diperkirakan berasal dari Asia Tenggara, sedangkan yang
berasal dari Afrika menempati kepulauan tersebut setelah kehadiran
orang-orang yang datang dari daratan Asia. Dengan catatan tersebut,
pulau Papua menjadi benua pertama setelah Afrika dan Eurasia yang dihuni
oleh manusia modern.
Beberapa
keanehan dari suku ini adalah hidup dengan cara mereka sendiri, seperti
membangun rumah di pohon-pohon yang sangat tinggi supaya tidak
terganggu oleh binatang buas. Bertani dan bercocok tanam ala mereka
sebagai mata pencaharian. Namun, jika stok makanan habis dan sumber
sulit ditemukan, naluri siapa yang terkuat di antara kelompok menjadi
andalan untuk berkuasa, hingga tidak jarang berakhir dengan sikap
kanibal.
Dengan
kondisi tingak keterbelakangan masih tinggi seperti itu, maka ditemani
pemandu wisata menjadi lagkah paling tepat saat berkunjung untuk
berwisata di Papua Nugini.
2. Kaya Akan Bahasa
Keunikan
lainnya yakni kepemilikan bahasa dari orang-orang Papua Nugini. Dari
hasil penelitian, negara ini menjadi pemilik bahasa paling banyak dari
negara lainnya yang diperkirakan mencapai 800 bahasa pribumi. Dengan
jumlah tersebut telah mewakili 12% dari total bahasa di dunia.
Bahasa
pribumi digolongkan menjadi dua kelompok besar, yakni bahasa Austronesi
dan Non Austronesia. Sementara untuk bahasa resmi di Papua Nugini,
yakni bahasa Inggris, sebagai pengantar dalam pemerintahan dan sistem
pendidikan. Namun, tidak banyak digunakan penduduk asli dalam
bersosialisasi, sedankan bahasa utama yang digunakan penduduk asli,
yakni bahasa Tok Pisin. Penggunaan bahasa ini sempat menjadi kontroversi
di kalangan pemerintahan.
Satu-satunya
region yang menjadian bahasa Tok Pisin menjadi tidak umum adalah bagian
selatan Papua, atau lebih mendekati perbatasan dengan Indonesia. Di
kawasan ini orang lebih sering menggunakan bahasa resmi ketiga, yakni
Hiri Motu, kecuali Port Moresby. Walaupun berada di region Papua, tetapi
bahasa yang digunakan di kota terbesar di Papua Nugini tersebut memakai
bahasa Tok Pisin. Dengan rata-rata hanya 7.000 bahasa per penutur,
Papua Nugini menjadi pemilik kepadatan bahasa yang lebih besar dari pada
bahasa bangsa lain di bumi, kecuali Vanuatu.
3. Spesies Unik
Sebagai
negara yang masih sangat jarang terjamah, Papua Nugini menjadi sangat
kaya akan spesies hewan dan tumbuhan. Bahkan diperkirakan masih ada
spesies yang ada di Papua Nugini, tetapi belum bisa dipastikan spesies
apa hewan dan tumbuhan tersebut. Bahkan hanya dalam kurun waktu 10
tahun, para ilmuwan berhasil menemukan sedikitnya 9 spesies baru.
Dari
seribu lebih spesies baru yang ditemukan di dunia oleh para peneliti
sejak 1998 hingga 2008, yang ditemukan di Papua Nugini telah membuat
para peneliti sangat terpesona seperti striking damselfish. Ikan
berwarna biru ini ditemukan di perairan Papua Nugini, termasuk perairan
di pulau Papua yang termasuk wilayah Indonesia. Uniknya, ikan jenis ini
belum ditemukan lagi di perairan lain.
Spesies
baru yang juga baru ditemukan para peneliti di Papua Nugini, yakni
Giant Bent-Toed Gecko. Reptilia ini ditemui pada tahun 2001. Penemuan
reptile lainnya yang dianggap paling spektakuler, yakni kadal biru
kehijauan di pulau Batanta, di semenanjung Papua. Kadal dengan panjang
mencapai 3,3 meter ini dianggap penemuan paling berharga oleh World Wild
Foundation. Dan ternyata hanya terdapat di pulau Papua. Kuskus bermata
biru juga menjadi spesies yang menambah kekayaan alam di pulau Papua.
Dan penemuan yang tidak pernah terduga oleh para ilmuwan, yakni snub-fin
dolphin pada tahun 2005 yang kini menjadi spesies baru lumba-lumba.
Selain
spesies hewan, di Papua Nugini juga masih bisa ditemukan spesies baru
tumbuhan, meskipun hutan hujan tropis di kawasan tersebut semakin
menyusut akibat penebangan liar. Bahkan kini kehilangan hutan hujan di
Papua Nugini telah mencapai 24%.
4. Anjing Terlangka
Selain
beberapa spesies yang baru saja ditemukan, Papua Nugini juga memiliki
hewan endemic lainnya yang tidak dimiliki negara manapun, yakni New
Guinea singing dog. Hewan dengan nama latin canis lupus hallstromi ini
memiliki keunikan khusus yang tidak dimiliki anjing jenis lainnya.
Keunikan tersebut sesuai dengan namanya yang jika diartikan anjing
bernyanyi dari Papua Nugini. Ya. Suara lengkingan dari anjing inilah
yang dianggap sebagai keunikan khusus, karena lengkingannya hampir
seperti serigala.
Banyak
para peneliti menyimpulkan bahwa nyanyian yang dikeluarkan anjing ini
merupakan sifat bawaan, karena anjing ini termasuk jenis primitive. Para
peneliti juga menjelaskan bahwa anjing ini merupakan kerabat terdekat
dari serigala dan anjing liar Australia yang biasa disebut dingo.
Habitat
dari anjing ini juga hampir serupa dengan serigala, yakni hutan-hutan
dengan pegunungan di atas ketinggian 1800 meter di bawah permukaan laut
dan hidup di dataran hutan yang terjal. Karena habitatnya tersebut,
anjing ini menjadi sangat lincah, lentur, bahkan mampu memanjat pohon,
seperti halnya kucing.
Namun,
sangat disayangkan, anjing ras langka ini hampir punah. Diperkirakan
saat ini hanya tinggal 100 ekor saja yang tersisa di konservasi.
5. Wisata Alam
Jika
Anda ingin menikmati keindahan laut dengan nuansa berbeda, Anda bisa
mengunjungi Kavieng, Loloata, atau Madang. Di tempat ini dengan
melakukan diving, snorkeling, atau menyelam. Bukan
hanya biota laut yang indah yang bisa disaksikan, tetapi juga
puing-puing kapal karam sisa perang dunia II bisa Anda lihat. Sementara
jika Anda ingin melihat gugusan karang yang spektakuler, pergilah ke
Eastern Fields, yang terletak 200 km dari Port Moresby ke arah pantai
Australia.
Papua
Nugini juga sangat pas untuk Anda yang menyukai pendakian. Jalur Kokoda
dengan melewati puncak Owen Stanley Range memberikan pengalaman indah
saat Anda berpetualang, karena dibumbungi sejarah. Jalur tersebut
merupakan medan perang pada perang dunia kedua dan tempat bertemunya
Jepang dan Australia.
Jika
Anda mencari ketinggian, pergilah ke puncak Wilhelm yang merupakan
titik tertinggi di pulau Papua Nugini. Sudah pasti di tempat inilah,
pemandangan indah terhampar jelas untuk dinikmati. Hanya saja cuaca di
tempat tersebut sangat ekstrem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar